Jakarta Sebagai Kota Air

Sejak zaman dahulu, Jakarta selalu berdampingan dengan air. Kondisi ini membuat kota Jakarta menjadi Kota Air. Akan tetapi, apa alasan utama Jakarta disebut sebagai ‘Kota Air?’ Simak jawabannya.

Jakarta lahir bersama air hujan tropis 5.000 tahun lalu yang mengikis punggung rangkaian pegunungan Salak dan Gede, akibatnya terbentuklah sungai - sungai yang membawa kikisan tanah dari pegunungan ke laut yang perlahan menjadi dataran endapan lebar yang landai dengan hutan lebat.

Jakarta sebetulnya didominasi oleh sungai dan rawa. Bahkan, Jakarta sebelumnya merupakan bukan kawasan hunian, namun dengan berjalannya waktu daratan yang ada di Jakarta dijadikan hunian kemudian hunian tersebut disebut dengan Pulo. 

Terdapat 13 sungai di DKI Jakarta. 13 sungai tersebut terbentang sepanjang 249,72km yang melintasi 5 wilayah di DKI Jakarta. 13 Sungai tersebut diantaranya adalah: Kali Grogol, Kali Krukut, Kali Pesanggrahan, Kali Baru Barat, Kali Baru Timur, Kali Buaran, Kali Angke, Kali Jati Kramat, Kali Mookervart, Kali Cakung Drain, Kali Cipinang, Kali Ciliwung, dan Kali Sunter

Tanpa air semua makhluk hidup tidak akan bertahan. Air menjadi komoditas utama bagi kehidupan. Namun, apabila air tidak dihargai dan dijaga, air dapat menjadi bencana yang merugikan.

Mari kita #JagaAirKita sebagai bentuk rasa terimakasih terhadap air sebagai sumber penghidup dan kehidupan.